Pada Sistem informasi manajemen ada beberapa elemen penting yaitu informasi dan data. Data yang berkualitas dan telah telah diolah akan menjadi informasi yang penting dalam mengambil keputusan dan membantu kelancaran dalam organisais atau perusahaan. CBIS (Computer Based Information System) adalah sebuah sistem pengolah yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, system informasi dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.
Pengembangan
CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem
bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau
tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai
CBIS.
Walau banyak
orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem
berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem.
Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Seiiring
berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para
spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan
CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang
diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap
yang diberikan oleh spesialis informasi.
Sub Sistem
dari Sistem Informasi Berbasis Komputer dari CBIS adalah :
1.
Sistem informasi akuntansi (SIA)
2.
Sistem informasi managemen (SIM)
3.
Sistem pendukung keputusan
4.
Sistem otomatis perusahaan
5.
Sistem pakar
Dari sub
sistem – sistem tersebut dapat berevolusi dengan berjalan nya waktu
perkembangan zaman , oleh itu saya akan menjelaskan evolusi sub sistem tersebut
berdasarkan CBIS :
Pengembangan
CBIS
Dalam
beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir,
tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus
hidup sistem (system life cycle – SLC). Pengembangan CBIS mengikuti system life
cycle, yang terdiri dari :
1. Tahap Perencanaan,
2. Tahap Analisis,
3. Tahap Rancangan,
4. Tahap Penerapan,
5. Tahap Penggunaan.
Siklus hidup
suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam
satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC
berulang ialah pemakai CBIS.
Mengelola
CBIS
Melatih para
pemakai akhir tentang bagaimana menggunakan hardware atau software tertentu,
dan menyediakan pemeliharaan dan dukungan yang memadai
Mengevaluasi
produk hardware dan produk software pemakai akhir yang baru
Membantu
pengembangan aplikasi
Mengembangkan
dan mengimplementasikan berbagai standar
Mengendalikan
data perusahaan
Evolusi dari
sistem informasi akuntansi berdasarkan cbis
Sistem informasi akuntansi (SAI)
adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan
dengan akuntansi . akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.
3 Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara
lain :
1.
Mengumpulkan data dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat di gunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
3.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem
SIA memproses transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung
memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri
dari 3 subsistem :
1.
Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
2.
Sistem buku besar laba/rugi, neraca, arus kas , pengembalian pajak.
3.
Sistem pelaporan manajemen.
Yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dubutuhkan untuk pengambilan keputusan , seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggung jawaban
Sistem
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Evolusi dari
sistem informasi managemen berdasarkan cbis
Dalam
perjalannya Sistem Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi
sebuah sistem yang seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan
perkembangan dari sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses
data saja sampai terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah
informasi dan dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan
berikut perinciannya :
1. Fokus
awal pada data.
2. Fokus
baru pada informasi
3. Fokus
revisi pada pendukung keputusan.
4. Fokus
pada Komunikasi
5. Fokus
potensial pada konsultasi
Sistem
Informasi Manajemen merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi
yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi manajemen akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya.Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer
mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem
informasi ,beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada
bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan
“basis komputer” sebagai kata kuncinya.Saat ini sistem informasi merupakan isu
yang paling penting dalam pengendalian manajemen.
Hal
ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu
manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan
bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi
perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu
saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi
dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Manfaat
utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen
adalah :
1. penghematan
waktu ( time saving )
2.
penghematan biaya ( cost saving )
3.
peningkatan efektivitas ( effectiveness )
4.
pengembangan teknologi ( technology development)
5.
pengembangan personel akuntansi ( accounting staff development ).
Dengan
berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap
perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.
Evolusi
sistem penunjang keputusan berdasarkan cbis
Sistem
pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak
terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya
dibuat
Perancangan
database dan modelbase merupakan persyaratan dalam membuat sebuah Sistem
Penunjang Keputusan berbasis komputer. Dimana pemilihan MS- SQL Server 7 akan
mampu mendukung pelayanan informasi yang bersifat multi-user, dan penggunaan
Control Chart sebagai model base dapat digunakan untuk memonitor hasil proses
produksi secara kontinyu sehingga tercapai perbaikan proses, baik dari bengkel
fabrikasi maupun assembly. Kemudian untuk melihat kemampuan kinerja dari
software perlu dilakukan proses validasi.
DSS dibuat
sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan
Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri
pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan
terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan
laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung
manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang
kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan
untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat
interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai
analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Komponen –
komponen pembangunan suatu sistem penunjang keputusan , maka maka validasi yang
di lakukan dapat di bagi menjadi :
1.
Validasi untuk sub sistem data (database).
Pada sub
sistem ini, validasi yang dilakukan bertujuan menunjukan bahwa perancangan dan
pembuatan database yang dilakukan telah memenuhi persyaratan dalam membangun
sebuah relational database yang mempunyai integrasi data yang baik. Karena
intergrasi data memastikan dan kebenaran data yang disimpan dalam database.
2.
Validasi untuk sub sistem model (modelbase)
Validasi ini
dilakukan untik menunjukan bahwa pembuatan modelbase yang dilakukan dalam
pembulatan sistem penunjang keputusan berbasis komputer ini telah benar dan
dapat dipergunakan untuk keperluan perhitungan statistikal dalam pembuatan
control chart dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
3.
Validasi untuk sub sistem dialog (user interface)
Maksud
validasi ini adalah untuk memudahkan memasukan data dan mengubah data, sehingga
data menghentikan kesalahan dalam memasukan atau mengubah data.
Evolusi
Sistem otomatis Perusahaan berdasarkan cbis
Sebagian
sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak.
Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut
“Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari
sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem
Lingkaran Terbuka.
b. Sistem
Lingkaran Tertutup.
Pengendalian
Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Evolusi
sistem pakar berdasarkan cbis
“sistem
pakar adalah Suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar” (Durkin)
“Suatu model
dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat
keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar” (Ignizio)
“Suatu
sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar”
(Giarratano & Riley)
Karakteristik
Sistem Pakar
• Memiliki
kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan
tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu
menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan
masalah dengan penalaran.
•
Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah
Keuntungan
Sistem Pakar
1. Memungkinkan
orang awam melakukan pekerjaan seorang ahli
2. Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar
3. Memiliki
kemampuan untuk mengakses pengetahuan
4. Memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian
5. Menghemat
waktu dalam pengambilan keputusan
Kelemahan
Sistem Pakar
1. Biaya
pengembangan yang mahal
2. Sulit
dikembangkan berkaitan dengan ketersediaan pakar
3. Sistem pakar
tidak 100% bernilai benar
Terdapat 4
tahap pengembangan sistem pakar, antara lain adalah :
1)
Identifikasi
Merupakan
tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dqalam
sistem.
2)
Konseptualisasi
Hasil
identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk realisasi antara data sistem.
Dalam tahap ini juga dilakukan analisis data – data bersama pakar dalam
permasalahan yang akan di bahas.
3)
Formalisasi
Pada tahap
ini , konsep – konsep yang ada diimplementasikan secara formal, misalnya
memberikan kategori system yang akan di bangun mempertimbangkan beberapa factor
pengambilan keputusan dan sebagainya.
4)
Implementasi
Setelah
pengetahuan telah diformasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat di
mulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah tersebut
ke dalam modul – modul
Dalam
penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan
(inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu
atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut
disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Kalau hanya mendengar CBIS, mungkin tak banyak dari kita yang tahu apa itu CBIS. Untuk itu, simaklah baik-baik beberapa uraian tentang CBIS di bawah ini, termasuk evolusi CBIS itu sendiri.
Pengertian CBIS
CBIS atau kepanjangan dari Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berkualitasdan dapat digunakan sebagai alat bantu yang mendukung untuk pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. CBIS (Computer Based Information System) juga merupakan sistem informasi yang telah menggunakan teknologi komputer terutama pada elemen hardware dan softwarenya.
Evolusi CBIS
CBIS berevolusi mulai dari fokus awal pada data (bagaimana mendapatkan data), kemudian fokus baru pada informasi (bagaimana mengolah data), fokus revisi pada keputusan (SPK), fokus kini pada komunikasi (otomatisasi perkantoran), dan fokus potensial pada konsultasi (sistem pakar). Berikut adalah penjelasan evolusi CBIS lebih lanjut.
Fokus awal pada data (EDP / SIA)
Aplikasi akutansi berbasis komputer ini disebut juga dengan pengolahan data elektronik (EDP). Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan dengan aplikasi yang ditandai pengolahan data yang tinggi.
– Pengolahan data : manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya.
– Tujuan Pengolahan Data : mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai dalam maupun di luar perusahaan.
4 tugas dasar SIA yaitu :
1) pengumpulan data,
2) manipulasi data pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyimpan dokumen,
3) penyimpanan data dan
4) penyiapan data.
5 karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dengan subsistem CBIS yang lain :
1) melaksanakan tugas yang diperlukan
2) berpegang pada prosedur yang relatif standar
3) menangani data yang rinci
4) terutama berfokus historis
5) menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
contoh SIA : Sistem terdistribusi yang digunakan perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya ke pelnggan. Misal : perusahaan yang berorientasi produk (manufaktur, pedagang besar, pengecer dll)
Fokus baru pada informasi / SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond McLeod, JR). Dan menurut Gordon B. Davis, SIM merupakan integrasi manusia dan mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen &pengambilan keputusan pada suatu organisasi.
Elemen-elemen SIM :
1) Hardware
2) Software
3) Prosedur
4) Database
5) Model
Tujuan SIM :
Memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan sub unit organisasional perusahaan.
Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Penunjang Keputusan (SPK) merupakan sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstuktur.
Tujuan SPK :
1) Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan masalah yang tidak terstruktur.
2) Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat
3) Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan
Karakteristik SPK antara lain : adaptability, flexibility, user friendly, support intelligence, design, choice, effectiveness.
Fokus Kini pada Komunikasi (Otomatisasi Perkantoran) / OA (Office Automation)
Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi.
Fungsi OA :
Memudahkan segala jenis komunikasi dan menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
Tujuan otomatisasi kantor :
1) Penghindaran biaya
2) Pemecahan masalah kelompok
3) Sebagai pelengkap
Fokus Potensial pada Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberikan konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
Komponen Sistem Pakar
1) User Interface : memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar
2) Knowledge Base : menyimpan pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan masalah tertentu.
3) Interface Engine : memberikan kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base.
4) Development Engine : digunakan oleh ahli dan analisis system untuk menciptakan sistem pakar.
Aplikasi Sistem Informasi
Sistem Informasi Eksekutif / Executive Information System (EIS)
Merupakan sistem yang dirancang khusus bagi manajer pada tingkat perencanaan strategis.
Dalam mempelajari struktur dasar dari subsistem informasi digunakan format yang sama untuk semua subsistem berdasarkan fungsional dalam hal :
1) Subsistem input : mengumpulkan data dan informasi yang dimasukkan ke dalam database. Data dan informasi diambil dari sumber-sumber internal dan lingkungan.
2) Subsistem output : terdapat program-program komputer yang mengubah data menjadi informasi bagi pemakai.
Sistem Informasi Pemasaran / Marketing Information System
Merupakan subset dari SIM yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah perusahaan.
Subsistem input : sistem informasi akuntansi, subsistem penelitian pemasaran, subsistem inteligen pemasaran.
Subsistem output : subsistem produk, subsistem tempat, subsistem promosi, subsistem harga, dan integrated mix.
Subsistem input : sistem informasi akuntansi, subsistem rekayasa industri, subsistem intelijen manufaktur.
Subsistem output : subsistem produksi, subsistem persediaan, subsistem kulaitas, subsistem biaya.
Subsistem input :
1) Subsistem audit internal : membantu SIA menyediakan data dan informasi dengan penelitian khusus yang dilakuka oleh auditor internal.
2) Subsistem intelejen keuangan : mengumpulkan informasi dari masyarakat keuangan, pemegang saham, pemerintah.
Subsistem output :
Subsistem peramalan (forecasting) , subsistem manajemen dana (fund management), subsistem pengendalian.
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Era Globalisasi dan Tingginya Tingkat Kompetisi
Beberapa strategi yang dapat dilakukan setiap perusahaan untuk dapat
memenangkan kompetisi yang dilakukan di era yang penuh gejolak ini.
1. Penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk barang maupun jasa.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
3. Marketplace yang tepat.
4. Terbentuknya sistem informasi yang akurat untuk membantu setiap pengambilan keputusan.
Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sub sistem dari CBIS adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan. Sistem informasi akuntansi adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing.
Tugas utama sistem informasi sebagai berikut :
• Pengumpulan data
• Manipulasi data
• Penyimpanan data
• Menyediakan dokumen
Pengumpulan Data
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang melibatkan elemen lingkungan maka kegiatan tersebut disebut dengan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
Manipulasi Data
Manipulasi data adalah tugas yang berupa pengubahan data menjadi informasi. Manipulasi data sebagai berikut :
-Classification, identifikasi dan pengelompokan data menggunakan pengkodean terhadap catatan transaksi.
-Sorting, penyusunan sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lainnya.
-Calculating, operasi aritmetika dan logika yang dilakukan pada eleem data.
– Summarizing, penyimpulan data sehingga dihasilkan total, rata-rata dan lain-lain.
Penyimpanan Data
Data yang telah dicatat kemudian disimpan dalam media penyimpanan sekunder, dan diintegrasikan secara logis dalam bentuk database.
Penyediaan Dokumen
Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan informasi untuk individu atau organisasi baik didalam maupun diluar perusahaan, yang dipicu oleh dua hal, yaitu:
-Tindakan, yaitu output yang dihasilkan jika terjadi sesuatu.
-Waktu, yaitu output yang dihasilkan pada saat tertentu.
Karakteristik
-Melaksanakan tugas yang diperlukan.
-Berpegang pada prosedur yang relatif standar.
-Menangani data yang rinci.
-Berfokus pada historis.
-Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal.
Peran Sistem Informasi Dalam CBIS
-Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.
-Sistem Informasi akuntansi menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa, pengertian dari SIM. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan.
Sstem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.
Automasi Kantor (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan.
Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
-Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
-Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
-Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
-Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan OA
-Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
-Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer
-Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Kontribusi CBIS
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
– penghematan waktu (time saving)
– penghematan biaya (cost saving)
– peningkatan efektivitas (effectiveness)
– pengembangan teknologi (technology development)
– pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
https://fardiansyah7fold.wordpress.com/evolusi-sistem-informasi-manajemen-berdasarkan-cbis-computer-base-information-system/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar