Menurut
saya, Sistem adalah unsur – unsur yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan. Sedangkan Informasi adalah
suatu data atau sekumpulan data yang dapat di terdiri dari berbagai karakter
atau symbol yg dapat ditransmisikan sehingga dapat diketahui oleh orang lain.
Dan Manajemen adalah proses yg di rencanakan untuk mengatur atau mengontrol
sumber daya dengan efektif dan efisien sehingga mencapai suatu tujuan. Jadi
menurut saya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adaah unsur – unsur yang berkaitan
dan dapat diartikan sehinggan diketahui orang lain agar bisa mengontrol sesuatu
dengan efektif dan efisien agar mencapai suatu tujuan.
Secara
teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya
tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan
elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan
pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based
information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem
informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri
dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari
2. transaksi keuangan.
3. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi
4. untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
5. penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
6. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
7. Sistem informasi personalia (personnel information systems)
8. Sistem informasi distribusi (distribution information systems)
9. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)
10. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
11. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems)
12. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)
13. Sistem informasi teknik (engineering information systems)
Semua
sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower
level management), managemen tingkat menengah (middle level management)
dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level management
dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama
(president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di
fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan
akuntansi. Sedangkan middle level management, dapat terdiri dari
manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level
management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan
pengawas. Top level management disebut juga dengan strategic level,
middle level management dengan tactical level dan lower management
dengan tehcnical level.
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1) Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2)
Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3)
Data organized to help choose some current or future action or
nonaction to fullfill company goals (the choice is called business
decision making)
B. Evolusi/Perkembangan Konsep SIM
Gagasan sebuah sistem informasi untuk mendukung manajemen dan pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer, yang memperluas kemampuan keorganisasian untukmenerapkan sistem semacam itu. Perluasan kemampuan tersebut sedemikian menyolok sehingga SIM dianggap sesuatu yang baru karena baru kini dapat dipakai. Banyak dari gagasan yang merupakan bagian SIM berkembang/ berevolusi dari bagian ilmu pengetahuan lain. Ada empat bidang pokok konsep dan pengembangan sistem yang sangat penting dalam melacak asal mula konsep SIM: perakunan manajerial, ilmu pengetahuan manajemen, teori manajemen, dan pengolahan komputer.
1. Perakunan Manajerial
Disini
perlu dianggap bahwa bidang perakunan dibagi atas dua bidang pokok,
yaitu perakunan keuangan dan perakunan manajerial. Perakunan keuangan
(financial accounting) berhubungan dengan pengukuran pendapatan dalam
suatu periode tertentu, misal dalam satu bulan atau satu tahun (laporan
rugi-laba/income statement) dan melaporkan status keuangan pada akhir
periode (neraca). Karena sebuah oraganisasi beroperasi secara terus
menerus sepanjang waktu, pengukuran pendapatan untuk suatu jangka waktu
tertentu meliputi pertanyaan-pertanyaan pengukuran penerimaan dalam
suatu periode dan mengenali serta membandingkan biaya yang timbul untuk
menghitung laba.
Sistem pelaporan untuk organisasi yang dikembangkan oleh perakunan manajerial pada umumnya mencerminkan gagasan perakunan tanggungjawab (responsibility accounting) dan perakunan mampulaba (profitability accounting). Laporan tersebut disusun untuk menunjukkan adanya penyimpangan dari rencana prestasi dan sebab-sebab penyimpangan tersebut. Analisis biaya dipakai dalam perakunan manajerial untuk menentukan biaya yang paling relevan dalam pengambilan keputusan. Biaya yang relevan ini dapat berupa biaya penuh (full cost), biaya langsung (direct cost), biaya marjinal (marginal cost), biaya penggantian (replacement cost), biaya keluangan (opportunity cost) atau lain-lainnya.
Perakunan manajerial juga menggunakan teknik keputusan yang berorientasi pada biaya seperti penganggaran modal, analisis impas dan penetapan harga transfer. Singkatnya, perakunan keuangan adalah sebuah sistem informasi dengan aturan dan pengolahan ke arah menyuguhkan informasi yang tepat bagi penanam modal dan pemberikredit. Perakunan manajerial adalah sebuah sistem informasi yang berorientasi pada manajemen intern serta pengendalian dan karenanya berhubungan erat dengan SIM.
2. Ilmu Pengetahuan Manajemen
Sistem pelaporan untuk organisasi yang dikembangkan oleh perakunan manajerial pada umumnya mencerminkan gagasan perakunan tanggungjawab (responsibility accounting) dan perakunan mampulaba (profitability accounting). Laporan tersebut disusun untuk menunjukkan adanya penyimpangan dari rencana prestasi dan sebab-sebab penyimpangan tersebut. Analisis biaya dipakai dalam perakunan manajerial untuk menentukan biaya yang paling relevan dalam pengambilan keputusan. Biaya yang relevan ini dapat berupa biaya penuh (full cost), biaya langsung (direct cost), biaya marjinal (marginal cost), biaya penggantian (replacement cost), biaya keluangan (opportunity cost) atau lain-lainnya.
Perakunan manajerial juga menggunakan teknik keputusan yang berorientasi pada biaya seperti penganggaran modal, analisis impas dan penetapan harga transfer. Singkatnya, perakunan keuangan adalah sebuah sistem informasi dengan aturan dan pengolahan ke arah menyuguhkan informasi yang tepat bagi penanam modal dan pemberikredit. Perakunan manajerial adalah sebuah sistem informasi yang berorientasi pada manajemen intern serta pengendalian dan karenanya berhubungan erat dengan SIM.
2. Ilmu Pengetahuan Manajemen
Ilmu
manajemen atau penelitian operasional adalah penerapan metode ilmiah
dan teknik-teknik analisis kuantitatif terhadap masalah manajemen.
Beberapa di antara konsep-konsep pokoknya adalah:
a. Penekanan ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan dan penerapan metode ilmiah pada penelitian.
b. Memakai model matematis dan prosedur matematis serta statistis dalam analisis.
c. Bertujuan mencari keputusan optimal atau kebijakan optimal.
Ilmu
pengetahuan manajemen dalam penyelesaiannya cenderung memakai kriteria
ekonomis atau teknik daripada kriteria perilaku, dengan penekanan metode
teknis dalam memecahkan persoalan. Keberhasilan ilmu pengetahuan
manajemen di dalam organisasi yang paling menyolok adalahpada persoalan
operasional dan keputusan taktis. Misalnya manajemen sediaan barang
(inventory management) telah mendapat perhatian besar, demikian pula
penjadualan produksi, penentuan letak pabrik, penjaluran angkutan
(transportation routing), dan analisis penanaman modal.
a. Beberapa teknik umum sehubungan dengan ilmu pengetahuan manajemen adalah:
b. Pemrograman linier (linear programming)
c. Pemrograman integer (integer programming)
d. Pemrograman dinamis (dynamic programming)
e. Teori pengantrian (queueing theory)
f. Teori permainan (game theory)
g. Teori keputusan (decision theory)
h. Simulasi (simulation)
b. Pemrograman linier (linear programming)
c. Pemrograman integer (integer programming)
d. Pemrograman dinamis (dynamic programming)
e. Teori pengantrian (queueing theory)
f. Teori permainan (game theory)
g. Teori keputusan (decision theory)
h. Simulasi (simulation)
Ilmu
pengetahuan manajemen adalah sebuah perkembangan penting dalam sistem
informasi manajemen berdasarkan komputer, karena ilmu pengetahuan
manajemen telah mengembangkan prosedur-prosedur untuk analisis dan
pemecahan berdasarkan komputer dalam banyak jenis persoalan keputusan.
Ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan, pemakaian model,
teknik-teknik ilmu pengetahuan manajemen, dan algoritma pemecahan
berdasarkan komputer umumnya digabungkan dalam rancangan SIM.
3. Teori Manajemen
Dalam
memahami evolusi konsep SIM, perkembangan terakhir dalam teori
manajemen cukup pesat. Bila dalam ilmu pengetahuan manajemen
perkembangannya menekankan optimisasi sebagai tujuan, maka teori
manajemen sekarang menekankan pemuasan dan mempertimbangkan keterbatasan
manusia dalam mencari pemecahan. Sejumlah periset manajemen telah
memusatkan perhatian pada segi-segi keperilakuan dan motivasi pada
struktur keorganisasian serta sistem dalam organisasi. Perkembangan
dalam teori manajemen ini penting untuk merancang SIM, karena membantu
dalam memahami peranan sistem manusia/mesin serta bermanfaat untuk
mengembangkan model-model keputusan.
4. Pengolahan Komputer
Semula
komputer tidak direncanakan untuk pengolahan informasi, tetapi kini
terutama justru diterapkan dalam bidang ini. Persyaratan teknis sebuah
sistem informasi manajemen berdasarkan komputer secara singkat, adalah:
C. Konsep Pokok
Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis.
SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu
pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga
termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian
informasi, dan nilai informasi. Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama
secara singkat.
SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu
pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga
termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian
informasi, dan nilai informasi. Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama
secara singkat.
D. Pokok-pokok SIM
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak
a. Perangkat lunak sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
2. Perangkat lunak
a. Perangkat lunak sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:
Program untuk melaksanakan pengolahan computer Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya). Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan
1) Subsistem fungsi keorganisasian
Program untuk melaksanakan pengolahan computer Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya). Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung (pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan
1) Subsistem fungsi keorganisasian
Fungsi-fungsi
keorganisasian agak terpisah dalam hal kegiatan dan ditentukan secara
manajerial sebagai tanggung jawab sendiri-sendiri. Karena itu sebuah SIM
dapat dipandang sebagai sebuah gabungan sistem-sistem informasi, sebuah
sistem untuk setiap fungsi utama keorganisasian. Subsistem-subsistem
akan berbeda pada organisasi satu dengan lainnya. Tetapi gagasan
dasarnya tetap sama untuk mengenali fungsi-fungsi pokok atas mana
subsistem dapat dirancang. Subsistem ini dapat pula dibagi menjadi
beberapa subsistem yang lebih kecil.
2) Subsistem Kegiatan
2) Subsistem Kegiatan
Satu
ancangan lain untuk memahami struktur sebuah sistem informasi adalah
dalam bentuk subsistem yang melaksanakan berbagai kegiatan. Beberapa
subsistem kegiatan akan bermanfaat bagi lebih dari satu subsistem fungsi
keorganisasian; sedangkan lainnya mungkin akan berguna untuk hanya satu
fungsi.
E. Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Supaya
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan
untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang
diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka
terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM
adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan
rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah
suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan
akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem
informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9.
Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan
membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10.
Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang
tersedia.
11.
SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan, model dari sistem dengan
mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem
keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang
tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan
dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan
dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan.
Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung
pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian
manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi
memesan lagi bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil
operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan
pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi,
saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris.
Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk
perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel 6
menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini,
sistem informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan
sistem informasi untuk pengendalian operasional.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
b. Proses pemeriksaan
b. Proses laporan
b. Proses pemeriksaan
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
3) Sebab penyimpangan
4) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
2) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
3) Sebab penyimpangan
4) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database
untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1)
database dari operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang
mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data
eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya. Proses untuk
mendukung keputusan kegiatan
pengendalian manajemen adalah sebagai Berikut :
1) Model perencanaan dan anggaran
2) Program-program laporan penyimpangan
3) Model-model analisis masalah
4) Model-model keputusan
5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan
2) Program-program laporan penyimpangan
3) Model-model analisis masalah
4) Model-model keputusan
5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan
15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis
Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan,
Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan,
Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
a.Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b.Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c.Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
d.Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e.Prospek bagi industri di daerah lain.
f.Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g.Peluang bagi karya usaha baru.
h.Alternatif strategi
i.Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
j.operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis
16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasib.Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c.Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
d.Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e.Prospek bagi industri di daerah lain.
f.Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g.Peluang bagi karya usaha baru.
h.Alternatif strategi
i.Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
j.operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis
Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
http://galangdwiamanda.blogspot.co.id/2014/10/sistem-informasi-manajemen-sim.html?m=1
Mummys Gold Casino in New Orleans - JTM Hub
BalasHapusMummys Gold Casino & Hotel. 6.5/10. A modern hotel. This modern hotel is an all around landmark, has 이천 출장안마 a restaurant, a bar, 서울특별 출장안마 and a bar. 안동 출장안마 It 여주 출장샵 is 광주광역 출장샵 located near